Selasa, 08 November 2011

Membantu Meraih Wellness untuk Anak Anda..!

Wellness dan sehat merupakan istilah yang sering dipertukarkan karena dianggap sama. Namun pada kenyataannya, kedua kata ini sesungguhnya berbeda. Sehat artinya terbebas dari penyakit atau ketidaknormalan. Wellness, di sisi lain, diartikan sebagai keseluruhan proses menjaga atau mencapai kondisi sehat yang menyeluruh secara fisik, mental, dan emosional. Wellness melibatkan keputusan secara sadar dalam diri individu, sedangkan sehat hanya sekedar menjelaskan kondisi seseorang.

Sangat menarik melihat bahwa definisi wellness  meliputi pemeliharaan kesehatan fisik dan mental, khususnya karena sebagai spesialis/praktisi di bidang Neuro-psikofisiologi, kami yakin bahwa tubuh dan pikiran sangat berkaitan erat. Regulasi maupun disregulasi yang terjadi pada salah satu sistem akan memiliki dampak yang jelas terhadap sistem lainnya, baik secara positif maupun negatif.

Wellness berdasarkan sudut pandang neuro-psikofisiologi- yang secara ilmiah merupakan integrasi dari Neurology, Psikologi dan Fisiologi, secara sederhana adalah tentang bagaimana meraih keseimbangan sebagai cara untuk menggapai kesehatan dan performa yang optimal. 


Untuk meraih wellness maka harus dicapai keseimbangan dalam puncak kurva performa. Terdapat beberapa prinsip sederhana yang bila dilakukan secara konsisten, akan bisa membuat anak Anda berada pada kondisi wellness yang jangka panjang. Berikut merupakan kebiasaan dan rutinitas yang bisa dilakukan orangtua untuk menjaga dan meningkatkan wellness anak Anda.

  1. Menjaga diet yang seimbang. Menjaga asupan makanan untuk tetap seimb dan bergizi lebih praktis dibandingkan menggunakan suplemen kesehatan yang canggih. Berikut beberapa aturan yang bisa dilakukan dalam merencanakan menu sayuran, makanan pokok, buah, dan protein.
a.       Memakan sayuran dan buah-buahan yang ‘berwarna-warni’. Semakin beragam dan berwarna buah yang dimakan oleh anak Anda, maka akan semakin banyak anti-oksidan yang didapatkan. Sebagai contoh, jeruk dapat meningkatkan kesehatan jantung dan sistem daya tahan tubuh; hijau dapat melindungi sistem kardiovaskular, buah atau sayuran yang berwarna merah baik untuk paru-paru dan jantung.
b.      Makan lebih sering namun dengan jumlah yang lebih sedikit secara teratur. Memakan 4 hingga 6 kali sehari dibandingkan 3 kali sehari berarti anak Anda akan mendapat asupan gizi yang lebih berkala yang dibutuhkannya untuk perkembangannya.
c.       Mengurangi makanan olahan dan makanan dengan bumbu tambahan (MSG).
d.      Menggunakan minyak kelapa Virgin (atau ekstra virgin) sebagai tambahan dalam masakan dibandingkan minyak goreng biasa. Penelitian saat ini menunjukkan manfaat yang baik dari minyak kelapa Virgin karena di dalamnya mengandung Chain Triglyceride (MCT)/rantai trigliserida. Tubuh membutuhkan lemak dalam jumlah tertentu agar dapat berfungsi secara optimal. MCT penting bagi kesehatan yang karena sel di dalam tubuh kita (termasuk juga sel otak) membutuhkan energy dari dua sumber, baik glukosa maupun MCT. Oleh karena sel otak kita tidak membutuhkan reseptor khusus untuk menghasilkan energy dari MCT, mitokondria- tempat penyimpanan energy- dapat mengakses MCT langsung dari aliran darah otak.

  1. Berolahraga secara teratur. Dengan adanya serangan televisi dan komputer serta video permainan pada abad 21 ini yang ditargetkan untuk anak, bermain menjadi lebih banyak dilakukan di dalam ruangan dibandingkan di luar ruangan. Bermain dan berolahraga secara teratur-terutama dengan berbagai variasi aktivitas di luar ruangan akan bermanfaat bagi anak Anda karena akan meningkatkan energi, kendali dan fleksibilitas motorik yang lebih baik, tulang yang lebih kuat, dan lainnya. Secara neurologis, latihan secara fisik akan membantu untuk meningkatkan produksi syaraf di dalam otak anak.

  1. Latihan mental. Stimulasi menyal membantu  anak membentuk kelenturan dan fleksibilitas mental. Bila latihan fisik dapat mempengarhi jumlah pembentukan syaraf yang baru, latihan mental akan meningkatkan daya tahan syaraf dan mempengaruhi bagaimana syaraf bekerja.
a.       Terus belajar. Dorong anak Anda untuk memiliki rasa ingin tahu, mengeksplorasi lingkungannya, melibatkannya dalam kesempatan belajar yang baru dan bervariasi sehingga ia bisa meraih keterampilan baru.
b.      Optimalisasi otak dengan program komputer  untuk pembelajaran individual.
Program optimalisasi atau latihan otak menggunakan komputer didasarkan pada penelitian ilmiah dapat menjadi hal yang sangat baik dan memaksimalkan area fungsional yang spesifik dimana anak Anda mungkin memiliki kelemahan.  Sebagai contoh, area seperti kecepatan pemrosesan mental, mempertahankan fokus, efisiensi kognitif, dapat dioptimalkan menggunakan metode yang disebut sebagai EEG Biofeedback dimana anak belajar untuk mengoptimalkan performa mental dan kognitifnya dengan menghasilkan pola gelombang otak yang bermanfaat atau belajar untuk secara teratur meningkatkan aliran darah beroksigen di otak depan – yang merupakan pusat kendali dalam otak.

  1. Mengembangkan Resiliensi dan Kesehatan Emosional. Perkembangan emosional yang baik penting untuk pembentukan harga diri dan bagaimana anak dapat mengembangkan empati, simpati, dan kasih sayang saat berhubungan dengan orang lain, sesuatu yang menentukan kemampuannya dalam beradaptasi secara sosial dan di dalam tempat kerja sebagai orang dewasa. Dalam hal ini, orangtua memainkan peran sangat penting dalam membantu meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan emosional anak

  •  Mengembangkan kasih sayang untuk diri sendiri. Menyalurkan kasih sayang dan mengembangkan kasih sayang dalam diri anak Anda akan membantu anak menerima diri mereka sebagai manusia dan ketidaksempurnaan merupakan hal yang biasa. Di dunia yang kompetitif ini, anak-anak seringkali mengembangkan kritik kepada diri sendiri, mengisolasi diri, dan terfokus pada diri sendiri sehingga kurang menerima diri dan mengasihi diri sendiri. Orangtua butuh untuk menghentikan pola isolasi dari anak mereka yang kadang memukul diri mereka atau menghindari  hal-hal yang menyebabkannya.
  • Menciptakan “mindfulness”. Orang bijak mengatakan bahwa “Hidup terdiri dari 10% peristiwa dan 90% bagaimana Anda berespon terhadap situasi itu”. Mindfulnes berarti mengajarkan anak Anda untuk menerima dengan tidak melabel emosi secara negative atau menyalahkan diri sendiri dan beresponn dengan cara yang lebih seimbang serta rasional dibandingkan secara ekstrim.
Ditulis oleh: Tim Klinis Brain Optimax

Tidak ada komentar:

Posting Komentar